Sunday 10 September 2017

3.5. Untaian Kata 41~50


Bimbingan dari Master Yin Guang
3.5. Untaian Kata 41~50


41. 凡修念佛法門者,務須敦倫盡分,閑邪存誠,諸惡莫作,衆善奉行。眞爲生死,發菩提心,普勸同人,求生極樂。

41. Praktisi yang melatih Pintu Dharma Pelafalan Amituofo, mesti menunaikan kewajiban sesuai dengan peranan masing-masing, menjauhi kesesatan membangkitkan ketulusan, jangan melakukan kejahatan, perbanyaklah kebajikan. Demi mengakhiri samsara, membangkitkan Bodhicitta, menasehati praktisi lainnya supaya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.


42. 爲佛弟子,必須敦倫盡分,閑邪存誠,諸惡莫作,衆善奉行。存好心、說好話、行好事,如此行去,方爲眞佛弟子。若口雖念佛,心存不善,則與佛氣分相反,不能得念佛之實益。

42. Sebagai siswa Buddha, mesti menunaikan kewajiban sesuai dengan peranan masing-masing, menjauhi kesesatan membangkitkan ketulusan, jangan berbuat jahat, perbanyaklah kebajikan. Membangkitkan hati yang baik, mengucapkan kata-kata yang baik, melakukan perbuatan baik, dengan demikian barulah dapat dikatakan sebagai siswa Buddha yang tulen. Apabila mulut melafal Amituofo, tetapi hati tidak baik, bertentangan dengan Ajaran Buddha, maka tidak bisa memperoleh manfaat sesungguhnya dari melafal Amituofo.


43. 學佛之人,一舉一動,皆須留心。

43. Insan yang belajar Ajaran Buddha, setiap tindakannya mesti bermawas diri.


44. 人生世間,第一要親近良師善友。有良師善友,便可歸于正道。

44. Manusia hidup di dunia ini, yang pertama mesti mendekati guru dan sahabat yang baik dan benar. Dengan adanya guru dan sahabat yang baik dan benar, barulah dapat melangkah di jalan yang benar.


45. 無論在家在庵,必須敬上和下,忍人所不能忍,行人所不能行。代人之勞,成人之美。靜坐常思己過,閑談不論人非。行、住、坐、臥,穿衣、吃飯,從朝至暮,從暮至朝,一句佛號,不令間斷。或小聲念,或默念。除念佛外,不起別念。若或妄念一起,當下就要教他消滅。常生慚愧心,及生忏悔心,縱有修持,總覺我功夫很淺,不自矜誇。只管自家,不管人家。只看好樣子,不看壞樣子。看一切人皆是菩薩,唯我一人實是凡夫。汝果能依我所說而行,決定可生西方極樂世界。

45. Tak peduli orang awam atau anggota Sangha, mesti menghormati senior dan harmonis dengan junior, bersabar pada apa yang tidak sanggup ditolerir orang lain, mengamalkan apa yang tidak sanggup diamalkan orang lain. Membantu orang lain untuk mewujudkan kebajikannya. Ketika duduk diam senantiasa merenungkan kesalahan diri sendiri, saat berbincang hindari menggunjingkan orang lain. Saat berjalan, berdiri, duduk, berbaring, berpakaian, makan, sejak pagi hingga malam, dari malam sampai pagi, sepatah Amituofo dilafal berkesinambungan tak terputus. Atau melafal dengan suara kecil, atau melafal di dalam hati.

Selain melafal Amituofo, takkan timbul niat lainnya. Begitu bentuk pikiran timbul, seketika itu juga harus meredakannya. Senantiasa membangkitkan hati tahu malu dan hati tahu bertobat, meskipun melatih diri, namun tetap merasa ketrampilan melatih diri yang kumiliki masih begitu dangkal, tidak boleh pongah, suka membanggakan diri sendiri.    

Hanya mengurusi diri sendiri, tidak mencampuri urusan orang lain. Hanya melihat teladan yang baik, takkan melihat contoh yang buruk. Memandang semua orang sebagai Bodhisattva, hanya saya seorang saja yang merupakan orang awam. Jika dapat menuruti ucapanku dan mengamalkannya, pasti dapat terlahir ke Alam Sukhavati di penjuru barat. 


46. 學道之人,以治習氣爲修行第一步工夫。若能克除一分習氣,其工夫方始實得一分。

46. Insan yang melatih diri, dengan menghapus tabiat sebagai langkah pertama mengembangkan ketrampilan melatih diri. Apabila dapat menghapus satu bagian tabiat, barulah memperoleh satu bagian ketrampilan melatih diri.


47. 學道之人,須去習氣。傲慢習氣,實爲入道之障。

47. Insan yang melatih diri, mesti menyingkirkan tabiat. Tabiat pongah merupakan rintangan memasuki pelatihan diri.


48. 吾人出家爲佛弟子,固當以佛之平等大慈大悲爲志事,不可仍帶在家一種驕慢自大、藐視一切、任意作爲、不依舊章等派頭。

48. Kita meninggalkan keduniawian sebagai siswa Buddha, maka itu mesti menjadikan kesetaraan dan Maha Maitri Maha Karuna yang dimiliki Buddha sebagai tujuan dan karir, tidak boleh membawa sikap angkuh dan merasa hebat yang dimiliki orang awam, memandang segala sesuatu, berbuat sesuka hati, mengabaikan pedoman insan suci dan bijak jaman dulu.


49. 急躁心,乃修行人之大障,能放下此心,則當體清涼矣!

49. Hati yang tergesa-gesa dan lekas marah merupakan rintangan besar bagi praktisi, dapat melepaskan hati begini, barulah jiwa dan raga terasa sejuk!


50. 古雲:「甯可千生不悟,勿教一時著魔。」聰明自矜之人,多多犯此種病,以自心先含一種乖張戾氣,故爲魔乘之先容。若無浮躁自矜,魔將遠避矣!

50. Orang tempo dulu berkata : “Lebih baik ribuan masa kehidupan tidak tercerahkan, namun jangan sampai sesaatpun kerasukan Mara”. Orang pintar yang suka membanggakan diri sendiri, kebanyakan mengidap penyakit batin begini, dengan hati yang mengandung hawa jahat begini, maka itu mudah mengundang fenomena kerasukan Mara. Andaikata dapat menyingkirkan sikap yang suka tergesa-gesa dan suka membanggakan diri sendiri, maka Mara akan segera menjauh!  


Penulis : Venerable Shi Jian-wen